Minggu, 06 Desember 2009

Gratis! E-Book Panduan Tes Wawancara Kerja

3 Langkah Sederhana untuk Bentuk Kebiasaan Berolahraga

Tips Ampuh, [ Produktivitas ] Add comments

olahraga jogging lari sehat 3 Langkah Sederhana untuk Bentuk Kebiasaan Berolahraga

Olahraga telah terbukti efektif bukan hanya untuk meningkatkan kesehatan namun juga kecerdasan. Tapi meskipun begitu, nyatanya masih banyak orang mengalami kesulitan untuk bisa secara rutin berolahraga dan menjadikannya sebagai kebiasaan. Mengapa? Well, ada banyak faktor tentunya, mulai dari ndak punya baju olahraga (ah, klo ini mah dibuat-buat) sampe pada alasan klasik; males.

Sekarang mari deh kita telusuri alasan2 yang barangkali luput kita sangka:

1. Targetnya Terlalu Berat.

Mereka yang punya ambisi dan antusiasme tinggi biasa memulai dengan sebuah target yang besar. “Aku akan pergi ke tempat fitness dan berlatih di sana selama setidaknya satu jam setiap harinya!” atau “Aku akan lari berkeliling kompleks perumahan selama 45 menit setiap harinya!” Emg mantap sih targetnya. Dan rasanya membanggakan memang punya target semantap itu. Tapi masalahnya, target semacam itu biasanya terlalu berat untuk dipertahankan. Padahal sekarang kasusnya kan kita baru mau mulai (lagi) kebiasaan berolahraga. Dengan target yang berat, Anda mungkin masih bisa menjalaninya hingga beberapa hari. Namun tak lama, Anda akan terlalu lelah dan memutuskan untuk beristirahat dan keterusan.

2. Targetnya Terlalu Banyak.

Target aktivitas yang terlalu banyak tidaklah membantu untuk bangun kebiasaan baru. Kita pengennya bisa lari pagi, berlatih angkat beban, makan makanan bergizi, menghentikan konsumsi gula, dan berhenti minum minuman bersoda. Nah, semua itu memang bagus, tapi terlalu banyak untuk dipenuhi secara bersamaan. Anda tidak akan bisa berfokus pada kebiasaan berolahraga bila Anda langsung coba maksimal di kesemuanya itu. Dengan model ini, di saat Anda telah penuhi satu target, Anda akan teralihkan dan sibuk di target yang lain, sedemikian rupa sampai-sampai kehilangan fokus pada target yang pertama tadi.

3. Kurangnya motivasi

Sudah jelas. Masalah bukan kurangnya sikap disiplin, tapi kurangnya motivasi.

….

Lantas bagaimana mengatasi masalah tersebut di atas? Intinya gampang: kita bikin jadi sederhana. Ada empat langkah mudah untuk memulai kebiasaan berolahraga, dan lantas bisa konsisten dengannya. Dan sebenarnya dari yang empat ini, Anda juga bisa lho gunakan untuk membentuk kebiasaan baik apapun.

1. Buatlah target yang gampang, spesifik, dan terukur.

Tertulis. Tulis dan pampang. Biarpun Anda sudah amat terbiasa gunakan PDA, laptop atau komputer untuk menulis, tetap cobalah menulis di atas kertas untuk yang satu ini. Biarkan tangan Anda ikut berkomitmen. Yang jelas bila sampe Anda enggan menuliskannya, berarti itu bukanlah perkara yang cukup penting.

Mudah. Jangan buat target yang susah. Sekali lagi, JANGAN. “Lho, kok model berpikirnya bukan prestatif gitu?” Ndak, ini bukan perkara prestatif, tapi realistis. Ingat, kita tidak sedang berusaha meraih impian besar kita dengan sekali langkah, melainkan memulainya dengan langkah2 ringan. Maka buatlah target yang mudah untuk bentuk kebiasaan berolahraga. Misal saja senam selama lima menit sehari. Sederhana, dan Anda bisa, kan? Setelah dapat sebulan, naikkan jadi sepuluh menit. Lalu naikkan lagi jadi 15 atau 20 menit setelah dua bulan. Paham kan maksudnya: intinya buat upaya memulai jadi mudah, sehingga darinya Anda bisa membangun dan memantapkan kebiasaan. Baru dari situ target Anda bisa mulai ditingkatkan.

Aktivitas Pemicu. Sebelum membasuh badan dengan sabun, Anda menggosok gigi terlebih dahulu. Selalu semacam itu, misal saja. Maka menggosok gigi adalah pemicu untuk membasuh badan dg sabun. Dan dengan pemicu itu, Anda jadi tak pernah luput membasuh badan dg sabun. Nah, sekarang sama juga, tetapkan aktivitas pemicu untuk aktivitas olahraga Anda: Apakah yang Anda akan lakukan tepat sebelum mulai berolahraga? Mau minum kopi dulu (ups), atau makan telur dadar, atau baca koran, atau apa?

Terukur. Dengan terukur, maksudnya Anda jadi bisa menilai apakah target Anda luput atau telah tercapai. Misal saja: lari di treadmill selama 10 menit, atau sejauh 1 kilometer. Lakukan 3 set push up. Setiap target harus diisi dg angka yang bisa Anda penuhi.

Satu Target. Bersikukuhlah dengan satu target selama setidaknya sebulan. Jangan dulu buat target baru selama 30 hari itu.

2. Cari Partner atau Bahkan Rival.

Jangan salah, rival itu bagus lho untuk mendongkrak motivasi dan kompetensi. Milikilah rival untuk target kebugaran, entah rekan kerja, kenalan dari tempat badminton, mereka dari klub fitnes, atau siapa lah. Tapi jika memang Anda kurang suka persaingan, setidaknya Anda perlu miliki teman yang bisa ngoprak2 -memaksa- Anda untuk bisa terus konsisten berolahraga. Entah memaksanya dalam artian mengejek2 atau memuji, dua-duanya sama pentingnya. Jika sudah punya teman berolahraga, bisa jadi Anda lagi males berolahraga, tapi tidak merasa enggan untuk sekedar kumpul2 dg teman. Tidak mengapa, toh intinya Anda akan tetap berolahraga.

3. Buat Pengumuman ke Banyak Orang.

Ini adalah cara yang efektif, sambungan dari poin no 3 di atas. Ketika Anda mengumumkan komitmen Anda ke orang banyak, Anda jadi merasa lebih bergairah -atau terpaksa, ndak peduli- untuk mewujudkannya. Umumkan di blog, forum, friendster, facebook, kepada orang tua, saudara, kepada siapa lah. Pastikan juga mereka tahu apa target Anda, sehingga mereka bisa jadi motivator yang efektif bagi Anda.

Okai, Selamat Mencoba

Popularity: 7% [?]

Bagi post ini ke teman2 Anda:
  • Digg
  • del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Technorati
Share on Facebook
____________________________________________________________________
Anda suka atau merasa tulisan ini bermanfaat? Agar tidak ketinggalan tulisan dan inspirasi Manajemen Produktivitas dan Pengembangan Diri, silahkan saja berlangganan isi blog ini secara lengkap via email dengan mengetikkan email Anda pada isian di bawah ini. Anda juga bisa merekomendasikan blog ini kepada teman Anda.

____________________________________________________________________

6 Responses to “3 Langkah Sederhana untuk Bentuk Kebiasaan Berolahraga”

  1. paksi dewandaru Says:

    halo mas.. :) kapan nih juniornya lahir?tetap keren selalu ya mas.. hehe

  2. ghosty Says:

    wah patut dicoba tuh mas……eh mas, kalo diumumin ke orang-2 tuh maksudnya gimana? apa kita musti bilang kalo “hey, everybody i got sport!!!” gitu?.ato gmn? hehehe kasih tipsnya dong utk umumin ke orla.thnkyu

  3. Rosyidi Says:

    Iya nih aku akhir2 ini jarang olah raga. Thanks banget tipsnya.

  4. lely Says:

    Klo aku troublenya di sapa yg mau diajak? pdhl pengen bngt, ada c temen yg jg pengen OR, tp susah nyinkronin waktunya… thanks tipsnya, mungkin yg diumumin ke banyak orang itu bakal ku coba, lum pernah..

  5. ziaulhaq Says:

    mas Guntar, makan bareng lagi yuk di warkit keputih :D . mampir ke blog saya juga ya.

    ziaulhaqs last blog post..Membuat Website Gratis

  6. nando Says:

    olahraga…….. kata yang mudah diucapkan tapi butuh perjuangan untuk dilakukan. Berdasarkan pengalaman sering baca majalah kesehatan tentang penyakit bisa bangkitkan semangat, lebih manjur lagi kalau berkunjung ke rumah sakit terus lihat yang sakit aneh2 dijamin semangat hidup sehat pasti membara.

    nandos last blog post..PSIKOLOGI WARNA

Leave a Reply

  • Tulisan Paling Top Saat Ini

  • Kategori Tulisan


  • Internet Sehat

    Internet Sehat

    Tugu Pahlawan dot com

  •